Batu dan Karakter Manusia
Dibuat pada 2025-05-06 04:44:15 oleh Admin | Kategori : Pembinaan Keluarga | Komentar : Komentar

BATU DAN KARAKTER MANUSIA
Refleksi dari batu dari Gunung Sinai, Mesir l.
Oleh Ronsen LM Pasaribu
Jakarta.
Ketika pergi ke suatu Sungai, benda ini selalu ditemui dalam berbagai ukuran. Besar, sedang dan kecil. Selintas, benda ini seakan tidak berguna disamping sering mengganggu perjalanan kita tapi juga mengganggu lajunya air.
Semakin sering berjalan ke sungai tersebut , tentu kita akan tahu tidak selamanya kehadirannya tidak berguna. Ternyata banyak gunanya, tergantung pada ukurannya. Ukuran besar berguna untuk bahan bangunan, jembatan, jalan; ukuran sedang dapat digunakan kepentingan selain bangunan namun bisa juga jadi bahan baku hiasan; sedangkan yang kecil berguna untuk bahan kerikil tempat telapak kaki. Menurut ilmu kesehatan batu kerikil yang bersentuhan dengan telapak kaki berfungsi dapat memperlancar aliran darah di syaraf kaki kita.
Dengan mengatakan itu semua, betapa bergunanya benda-benda yang tadinya dianggap tak berguna apabila dimanfaatkan dengan baik menghasilkan banyak manfaat bagi hidup dan kehidupan.
Pernah suatu ketika, salah satu jenis batu ini dapat digunakan menjadi batu akik asalkan saja kepadatannya sudah tua ditandai dengan keras sulit dipecahkan. Semakin keras memancarkan warna-warni. Mengkilat dan Lazimnya jika digosok akan mampu membuncahkan warna-warni cerah memperjelas warna aslinya.
Warna yang indah akan menjadi pertanda semakin mahal pula harga oleh karena itu sangat diperlukan untuk kepentingan perhiasan. Dapat diolah menjadi cincin, kalung dan perhiasan rumah tangga.
Sifat keras menjadi inspirasi bagi manusia.
Sifatnya yang keras, dijadikan simbol bagi sifat manusia sejak dahulu kala sampai masa kini. Jika ingin mendirikan rumah yang kokoh maka gunakan batu cadas, agar setinggi apapun bangunannya menjadi kuat dari segala gempa dan goncangan alam.
Sifat manusia dengan karakter keras dan kaku juga diciptakan satu peribahasa “sekuat apapun sebuah batu, bila ditetesi air secara terus menerus akan berlubang juga”. Artinya, seorang harus dapat merawat karakter kekokohannya sekalipun ada pengaruh lingkungan secara terus menerus.
Bahan intropeksi diri.
Saya sering melakukan intropeksi ke diri sendiri, apakah saya sudah memiliki karakter seperti batu ini sehingga berdampak positif berguna bagi orang lain. Sudahkah saya menjadi sesuatu pondasi bagi suatu bangunan yang kokoh di rumah tangga atau lembaga dimana saya berada?.
Atau bahkan menjadi sesuatu karakter berubah-ubah searah dan sebangun dengan pengaruh negatif pihak-pihak dimana selalu secara terus menerus meneteskan pengaruh jahatnya; membuat jadi rapuh, bolong dan pada gilirannya patah?.
Zaman sekarang ditengah goncangan kuat dari sumber cobaan baik pengaruh dari dalam keluarga atau lembaga maupun dari luar, mengisyaratkan perlunya ada sebuah pribadi yang kokoh.
Kekokohan ini menjadi sebuah hiasan indah bak akik berwarna-warni. Sejauh mana saya dapat berdiri teguh tegak kokoh ditengah godaan-godaan itu; godaan mana sangat merugikan pribadi,keluarga dan negara bilamana ketahuan akibat sikap dan tindakan keliru.
Contoh relevan di Pemerintahan.
Godaan menggunakan uang negara, namanya korupsi milyaran rupiah berupa berbagai bentuk; seperti Mark Up harga, barang ada tapi harganya dinaikkan diatas standar harga; fiktif dimana uang keluar dengan bukti kwitansi tapi barang tidak ada.
Seorang cenderung melakukan korupsi akibat sifatnya lembek; tidak punya pendirian; sehingga mudah dipengaruhi oleh orang lain. Pengaruh dari dalam dan juga dari pihak luar menjadi bak air yang menetes secara terus menerus sehingga sekeras apapun benda itu akan berlobang juga.
Promosi jalan peningkatan kesejahteraan
Semakin kuat sebuah prinsip akan semakin menarik hati pimpinan kita. Biar bagaimanapun orang yang benar-benar kuat menegakkan peraturan tanpa tergoda apapun, akan menjadi catatan emas bagi pimpinan. Sebagaimana diketahui, sering disinyalir, bentuk godaan itu dapat tergoda entah karena uang, wanita dan tahta.
.
Betapa orang kuat seperti itulah dapat dipersamakan sebagai “batu akik sehingga memancarkan warna-warni,membawa harum citra sebuah kantor dan organisasi dimana kita berada.
Pasti seorang itu punya harga, punya nama baik, punya kans untuk mendapatkan promosi ke jabatan diatasnya lagi. Seorang dapat memegaang teguh prinsip yang sekuat-kuatnya pada level kecil maka itu menjadi pijakan bagi atasan memberikan tanggung jawab di kesempatan berbeda baik jenis pekerjaan atau skala lebih besar pada jenjang lebih tinggi.
Secara akontrario atau terbalik dalam hal seorang yang lembek prinsip kerjanya sehingga melakukan kesalahan, pelanggaran peraturan kedinasan maupun etika organisasi maka trust atau kepercayaan pimpinan bahkan lingkungannya akan hilang. Jika kepercayaan hilang maka kemungkinan kariernya juga akan terhambat pula. Ini tentu takkan diharapkan kader ideal di negeri ini dimasa mendatang.
Dalam hal, diberikan jabatan, sudah menjadi bukti suatu pengakuan atas prestasinya sehingga memungkinkan mendapat gaji dan remunirasi yang lebih tinggi. Tentu ini pada gilirannya akan menyenangkan keluarga, istri dan anaknya.
Motivasi kerja selalu menaik, sekaligus menjadi “role model” bagi anak dan siapa saja jika ingin maju bahwa dalam bekerja diperlukan jiwa serta semangat keras disertai pertimbangan yang bijaksana dalam menerapkan sifat karakter keras dan tegas tersebut.
Berbahagialan orang yang memiliki pendirian khas dengan kharakter keras, kuat, militant namun bijaksana mempertahankan kebenaran. Hanya dengan cara itu kita menikmati hidup dan kehidupan yang lebih baik.
-RP